Kemana arah trend indonesia seiring pemanasan global yg semakin parah? – Pemanasan global menyebabkan amburadulnya keteraturan cuaca dan musim. Selain itu juga menjadikan semakin parahnya intensitas musim hujan, salju, dan kemarau. Perbedaan yg paling mempengaruhi: Kutub selatan (antartika) adalah es yang dibawahnya adalah sebuah daratan, sementara kutub utara (artik) adalah lautan air yang membeku menjadi es. Sampai dimanakah kita sekarang (2020) ❓❓ – Solar minimum matahari masih terjadi & belum menunjukkan akan menuju solar maximum, kita juga berada di dampak perubahan iklim yg secara significant terlihat & terasa secara nyata.. Belahan utara garis katulistiwa punya banyak daratan, sedangkan belahan selatan katulistiwa lebih sedikit… Yg terjadi saat ini akibat pemanasan global + grand solar minum matahari = menyebabkan daerah utara katulistiwa yg dominan daratan: daerah yg dingin semakin dingin, akibatnya daerah utara garis katulistiwa yg panas seperti arab saudi akan ikut dingin karena udara dingin bergerak ke udara panas (itulah sebabnya arab skrg sering hujan salju). Namun yg harus digaris bawahi adlh saat matahari dlm proses bergerak dari selatan keutara dan sebaliknya maka saat matahari tepat lewat diatas negara yg dilaluinya akan terjadi hujan lebat, banjir, angin tornado & badai krna utara katulistiwa punya byk daratan yg mengakibatkan lebih panas utk menciptakan angin kencang. Jadi saat matahari telah benar2 berada di atas kutub utara itulah yg menyebabkan arab saudi dewasa ini turun hujan salju. Seperti kita ketahui event terakhir saat matahari bergerak keutara dan posisinya melewati negara2 disana seperti kemarin india kena badai amphan, china jepang kebanjiran….maka dlm bbrpa bulan kedepan italia, inggris, amerika kemungkinan besar akan terjadi hal yg sama… Sementara untuk indonesia: Pemanasan global+grand solar minimum menyebabkan saat musim kemarau bisa terjadi kemarau panjang jika benua australia yg luas mendominasi pengaruh iklim diselatan garis katulistiwa, namun selain itu malah juga bisa terjadi kemarau basah disertai turun hujan ringan-sedang seperti skrg. Dan untuk 2020 ini terjadi kemarau basah… satu hal yg pasti indonesia karena didaerah tropis katulistiwa mendapat sinar matahari terus menerus yg dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berbuah. Itulah yg hrus menjadi perhatian kita semua untuk situasi saat ini. ———————- A. Saat matahari bergerak dari arah utara katulistiwa menuju arah selatan katulistiwa: 1) Belahan benua utara katulistiwa – Di wilayah utara garis katulistiwa saat matahari hendak kembali keselatan garis katulistiwa yg berarti merupakan musim dimana setelah musim dingin selesai terjadi maka yg akan terjadi disana: – Akan sering terjadi badai (badai gurun pasir ataupun tornado) hal ini dikarenakan utara katulistiwa terdapat banyak daratan. – Semakin matahari bergerak kearah selatan maka diwilayah2 yg punya potensi terjadi suhu panas maka akan semakin sering terjadi gelombang panas, dan terjadi kebakaran hutan yg semakin parah dikarenakan belahan utara katulistiwa yg didominasi daratan luas menjadi panas setelah disinari matahari cukup lama, suhu semakin panas karena pemanasan global sehingga disaat matahari berada diatas negara tsb yg bersamaan dengan semakin panasnya daratan2 diutara katulistiwa karena telah usainya musim salju/dingin (negara-negara antara utara katulistiwa sampai selatan kutub utara) dalam proses perjalanannya dari utara kearah selatan maka akan menyebabkan kebakaran hutan yang semakin parah dinegara2 yang mempunyai potensi untuk terjadi suhu panas, hal ini juga ditambah suhu panas diratan ujung katulistiwa yg agak lebih dingin juga mengalir kekearah selatan, hal itulah yg menyebabkan hutan amazon di brazil tahun 2019 terjadi kebakaran hutan yg parah. Selain itu matahari diutara katulistiwa yg berarti musim hujan bagi negara2 yg memiliki cuaca hujan juga sudah pasti akan menyebabkan terjadinya banjir yg semakin parah dikarenakan terjadi hujan dengan intensitas tinggi seiring semakin panasnya suhu akibat pemanasan global yang menyebabkan penguapan pembentuk curah hujan yang semakin tinggi. Catatan: Periode grand (periode lama) solar minimum matahari (sampai Q1 2020 sekarang ini masih terjadi): menyebabkan penguapan uap air pembentuk mendung dan hujan menjadi rendah, sehingga banjir akan cenderung terjadi diwilayah negara yang mendapat tambahan uap air (mendung) dari wilayah yg relatif dingin yg terbawa oleh hempasan aliran angin terutama angin bebas hambatan yg bergerak di atas perairan (laut). Sementara itu wilayah negara-negara yang dekat dengan daratan (benua) luas terutama daerah gurun justru curah hujan akan semakin rendah walaupun masih dalam periode musim penghujan, hal ini dikarenakan solar minimum matahari membuat penguapan menjadi rendah ditambah negara-negara disekitar wilayah benua dengan dataran luas disertai gurun tsb membawa pengaruh ke pulau terdekat lewat hempasan aliran angin terutama angin bebas hambatan yg bergerak di atas perairan (laut). 2) Selatan katulistiwa: Akan terjadi kebalikannya yakni: Musim kemarau negara-negara selatan katulistiwa akan semakin panjang/semakin lama yg akan membuat banyak flora (karena sifatnya statis) yang jauh dari sumber mata air tak mampu bertahan karena musim kemarau terlalu lama yang lalu pada akhirnya pasti mati. Sementara itu untuk fauna yg hidup dari air tawar dan gagal bermigrasi yang karena air tawar diatas permukaan tanah semakin habis dikarenakan kemarau terlalu panjang juga akan mati, hal ini yang lalu akan membuat punah & mengurangi jumlah populasi spesies flora & fauna yang ada dibumi ini. Suhu malam hari akan semakin dingin seperti beberapa contoh kasus yg sudah terjadi diindonesia pada musim kemarau beberapa tahun terakhir yakni suhu dieng, bandung, dll menjadi sangat dingin saat musim kemarau bahkan embun mengkristal menjadi butiran es. B. Saat matahari bergerak dari selatan katulistiwa menuju ke arah utara katulistiwa: 1) Selatan katulistiwa: Semakin matahari menuju daerah di utara garis katulistiwa/kutub utara maka diselatan garis katulistiwa akan semakin terjadi banyak kebakaran hutan dikarenakan belahan selatan katulistiwa baru saja terjadi musim kemarau/kemarau panjang/berakhirnya musim hujan yang ditambah suhu yg kian panas karena pemanasan global sehingga disaat matahari berada diutara katulistiwa dalam proses perjalanannya dari selatan kearah utara maka akan menyebabkan kebakaran hutan yang semakin parah. Kebakaran hutan sangat parah di australia akhir 2019-awal 2020 adalah contohnya, kebakaran australia yg parah tsb terjadi saat matahari hendak kembali menuju kearah utara garis katulistiwa dimana saat itu indonesia terjadi musim kemarau panjang akhir 2019 dan australia terjadi musim kemarau, dan saat matahari mulai kembali kearah utara garis katulistiwa kebakaran parah diaustralia tsb terjadi. Kebakaran australia tsb yg membunuh hampir 50 % populasi koala/hewan yg bergerak lambat . Selain itu dlm proses perjalanannya dari selatan katulistiwa menuju ke arah utara garis katulistiwa saat matahari melewati negara2/daerah/daratan yg dilaluinya menyebabkan terjadinya penguapan tinggi yg berarti menyebabkan hujan & badai yg juga sudah pasti akan menyebabkan terjadinya banjir yg semakin parah dikarenakan terjadi hujan dengan skala intensitas tinggi, hal ini seiring semakin panasnya suhu akibat pemanasan global yang menyebabkan penguapan pembentuk curah hujan menjadi tinggi. Catatan: Periode grand (periode lama) solar minimum matahari (sampai Q1 2020 sekarang ini masih terjadi): menyebabkan penguapan uap air pembentuk mendung dan hujan menjadi rendah, sehingga banjir akan cenderung terjadi diwilayah negara yang mendapat tambahan uap air (mendung) dari wilayah yg relatif dingin yg terbawa oleh hempasan aliran angin terutama angin bebas hambatan yg bergerak di atas perairan (laut). Sementara itu wilayah negara-negara yang dekat dengan daratan (benua) luas terutama daerah gurun justru curah hujan akan semakin rendah walaupun masih dalam periode musim penghujan, hal ini dikarenakan solar minimum matahari membuat penguapan menjadi rendah ditambah negara-negara disekitar wilayah benua dengan dataran luas disertai gurun tsb membawa pengaruh ke pulau terdekat lewat hempasan aliran angin terutama angin bebas hambatan yg bergerak di atas perairan (laut). Untuk wilayah indonesia maka wilayah daratan diutara benua australia (jawa bagian selatan, bali, lombok, ntt, dll) curah hujan akan relatif rendah dan juga suhu disiang hari panas walaupun masih berada didalam periode musim hujan dikarenakan terpengaruh benua australia, apalagi jika terjadi siklon disebelah barat benua australia maka wilayah daratan indonesia dibagian selatan akan ikut panas. Hal ini dikarenakan wilayah benua australia bagian barat adalah gurun yang lalu pengaruhnya terbawa kearah selatan daratan indonesia lewat hempasan aliran angin siklon dibarat benua australia tsb. 2) Utara katulistiwa: Diutara katulistiwa akan semakin terlihat perubahan yang disaksikan umat manusia secara nyata dikarenan wilayah di utara garis katulistiwa terdapat lebih banyak wilayah daratan (negara): Saat matahari berada di ujung utara katulistiwa/kutub utara maka wilayah negara-negara gersang dan tandus akan menjadi semakin dingin dikarenakan daratan luas tsb cepat terjadi pendinginan apalagi ditambah grand solar minimum yg masih terjadi sampai saat ini (2020), selain itu dikarenakan hujan salju disana juga intensitasnya semakin parah, saat matahari dlm prosesnya bergerak dari selatan katulistiwa menuju kearah utara katulistiwa, wilayah negara/daratan yg dilaluinya akan tampak terlihat jelas terutama di negara-negara di utara katulistiwa yg panas seperti gurun (arab saudi, dll) yakni di utara katulistiwa yg dulu gurun gersang nan tandus akan menjadi subur akibat sering diguyur hujan salju maupun hujan air/banjir. Umat manusia akan semakin nyata menyaksikan perubahan tsb. Hal ini bisa dijelaskan karena pendinginan di negara-negara yg terjadi musim salju semakin parah dan ikut menambah mempengaruhi negara/daratan lain diutara katulistiwa lewat hempasan aliran angin (ingat bahwa sifat angin yakni bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi (suhu dingin) ke tekanan udara yang rendah (suhu panas)) maka sudah jelas kenapa wilayah gersang dan tandus seperti arab saudi kini sering turun hujan salju/hujan/banjir karena variabel2 yg sudah dijelaskan diatas seperti utara katulistiwa punya lebih byk daratan sehingga pendinginan lebih cepat + grand solar minimum + pemanasan global yg semakin parah dan menimbulkan dampak yg nyata ——————————————————– Kesimpulan: – Maka dari penjelasan diatas anda sudah bisa memproyeksikan sendiri negara/benua/pulau mana saja yang akan mendapatkan takdirNya masing-masing. – Solusi terbaik: Menanam pohon sebanyak-banyaknya, membuat bendungan/penampungan cadangan air, membuat desain arsitektur bebas banjir meningkatkan produktivitas stok pangan. – Perpaduan pemanasan global + grand solar minimum matahari yang masih berlangsung hingga saat ini mengakibatkan hujan sedang-hujan lebat akan cenderung jatuh di daerah sekitar perbukitan/pegunungan dan perkotaan yang panas, sementara di daerah dataran rendah intensitas hujan justru lebih rendah dengan intensitas hujan yang turun hanya hujan ringan-sedang. Hal ini dapat dijelaskan: karena solar minimum matahari mengakibatkan penguapan pembentuk mendung (hujan) menjadi rendah sehingga mendung akan cenderung membutuhkan dongkrakan bantuan agar terbantu jatuh menjadi hujan di daerah yang lebih dingin yakni disekitar perbukitan/pegunungan. Sementara itu sifat dasar angin yang bergerak dari suhu dingin ke suhu yang panas, sehingga mendung justru lalu bergerak kearah daerah perkotaan yang lebih panas. Dari kedua hal tsb maka didapat kesimpulan yang sudah terjadi saat ini yakni sekarang gegara pemanasan global + solar minimum matahari maka hujan lalu cenderung jatuh di daerah sekitar perbukitan/pegunungan dan juga didaerah perkotaan yang panas. – Negara tropis dengan 2 musim masih beruntung, saat kemarau walaupun siang hari suhu panas namun malam hari masih aman, sementara negara 4 musim ketika musim dingin (salju) tiba baik siang ataupun malam tetap akan merasakan hal yang sama yakni dinginnya es salju. – Wilayah gersang, tandus, gurun luas didekat daratan luas didekat katulistiwa seperti arab juga bisa dibilang paling beruntung dikarenakan suhu dingin di daratan negara bermusim salju + suhu dingin kutub utara & kutub selatan akan menuju kesana (arab) yg relatif hangat (lewat sifat angin yg bergerak dari suhu dingin ke panas) akibatnya tanah gersang, gurun tandus akan menjadi subur seiring seringnya diguyur hujan/hujan salju – Lalu kenapa diindonesia tidak turun hujan salju? Hal ini dikarenakan indonesia lebih dominan dipengaruhi oleh benua australia yang sangat luas + kutub selatan yang juga pada bawah lapisan esnya merupakan daratan sehingga yang diperoleh indonesia adalah suhu yang tidak cukup untuk menurunkan hujan salju. – Banyak yang lalu bertanya kenapa wilayah JABODETABEK tetap hujan sementara sepanjang wilayah jawa tengah bagian selatan kearah timur sampai bali, lombok, dkk tidak hujan?? Daerah JABODETABEK mendapat curah hujan lebih baik dikarenakan sumatera, JABODETABEK, dan kalimantan dipengaruhi oleh daerah diutara katulistiwa/utara indonesia, jabodetabek mendapat pengaruh uap air yang dibawa angin bebas hambatan diatas perairan (laut) dari arah utara melewati laut di sebelah barat-barat daya pulau sumatera, dan juga lewat selat malaka & selat karimata yang notabene dari wilayah utara negara china, jepang relatif dingin dan dari arah barat: arab, dll kini mengalami pendinginan, sementara wilayah JABODETABEK adalah perkotaan yang suhunya relatif panas sehingga angin bergerak dari suhu dingin ke suhu yang panas, itulah sebabnya wilayah JABODETABEK justru relatif mendapat guyuran hujan, sedangkan untuk wilayah indonesia bagian selatan terpengaruh oleh benua australia yang curah hujannya semakin rendah akibat pemanasan global ditambah dengan periode grand solar minimum matahari yang masih terus terjadi saat ini yang mengurangi penguapan uap air pembentuk mendung. Catatan: Jika ada pusaran siklon disekitar benua australia (yg mayoritas siklon sering terjadi diutara/barat australia maka saat siang hari cuaca di wilayah indonesia (kuhususnya wilayah selatan indonesia) justru akan panas terik dikarenakan uap air/penguapan tertarik oleh pusaran siklon didekat australia,hal ini terutama jika pusaran angin siklon tsb letaknya jauh dari wilayah daratan indonesia. Siklon akan membawa angin kencang/ribut jika letaknya terjadi didekat wilayah daratan indonesia,namun jika tidak maka justru membawa cuaca panas terik di siang hari bagi indonesia, dan baru pada malam harinya biasanya wilayah indonesia akan diguyur hujan/hujan angin kebalikan dari siang hari. ——- Pertanyannya: Lalu apa yang akan terjadi di periode solar maksimum matahari?? Jawaban: di periode solar maksimum yang akan terjadi adalah sama seperti semua yg telah dijabarkan diatas namun ditambah penguapan uap air yang tinggi, dan juga solar maksimum yg berarti akan membawa bencana gempa bumi besar diatas 7 SR, dan gunung meletus akan sering terjadi yang juga berarti kemungkinan bencana tsunami akan bisa terjadi pula. Untuk kapan solar maksimum kira-kira terjadi anda bisa mencari informasinya sendiri, sebagai catatan periode grand solar minimum yg juga sampai Q1 2020 masih terjadi dan belum menunjukkan tanda-tanda solar minimum berakhir untuk menuju periode solar maksimum.