SEPERTI YANG TELAH DIJELASKAN PADA ARTIKEL SEBELUMNYA BAHWA PEMANASAN GLOBAL UNTUK INDONESIA MENYEBABKAN 3 POINT ANOMALY: A. HUJAN AKAN CENDERUNG TERJADI DI KOTA BESAR YANG PANAS & DATARAN TINGGI/PEGUNUNGAN. B. DI MUSIM KEMARAU KADANG² AKAN TURUN HUJAN RINGAN-SEDANG. C.UNTUK PULAU JAWA DAERAH DATARAN RENDAH JAWA BAGIAN SELATAN AKAN MENDAPAT KEUNTUNGAN KARENA KESEIMBANGANNYA ANTARA LAIN: 1. DATARAN RENDAH PULAU JAWA BAGIAN SELATAN CENDERUNG MASIH TETAP AKAN MENDAPATI SOROTAN SINAR MATAHARI YANG DIPERLUKAN UNTUK PERTANIAN, KARENA PEMANASAN GLOBAL AKAN CENDERUNG MENYEBABKAN MENDUNG/HUJAN BERGERAK KE DAERAH PERKOTAAN BESAR YANG PANAS + DATARAN TINGGI/PEGUNUNGAN...HAL INI DIKARENAKAN DAERAH DATARAN RENDAH BAGIAN SELATAN PULAU JAWA AKAN TERKENA HEMPASAN ANGIN DARI SELATAN SECARA FRONTAL & LEBIH LANCAR SEHINGGA MENDUNG CENDERUNG MENGARAH KE ARAH UTARA....MENJADIKAN DATARAN RENDAH SELATAN PULAU JAWA GUYURAN HUJANNYA NANTINNYA JUSTRU CENDERUNG LEBIH SEIMBANG. 2. UNSUR HARA DARI PEGUNUNGAN + GUNUNG BERAPI AKAN TURUN DIBAWA HUJAN & DISEBARKAN OLEH BANJIR TURUN KE DAERAH DATARAN RENDAH SEHINGGA TANAH MENJADI SUBUR. 3. BANJIR DI DATARAN RENDAH AKAN MENYEBARKAN BIBIT² IKAN SECARA MERATA. MUSIM HUJAN INDONESIA = ANGIN BARATAN: ANGIN DARI ARAH BARAT YANG MEMBAWA PENGUAPAN UAP AIR DARI SAMUDERA HINDIA YANG LUAS YANG DI SEBELAH UTARANYA ADALAH DARATAN BENUA YANG LUAS: INDIA, CHINA, ARAB, DLL. MUSIM KEMARAU INDONESIA = ANGIN TIMURAN, ANGIN DARI TIMUR, DIPENGARUHI OLEH BENUA AUSTRALIA YANG MERUPAKAN DARATAN YANG SANGAT LUAS. SEMENTARA UNTUK WILAYAH KALIMANTAN, SULAWESI, MALUKU, PAPUA DIPENGARUHI DIDOMINASI OLEH KEADAAN DI FILIPINA, SAMUDERA PASIFIK, LAUT CHINA SELATAN, & PERAIRAN DITIMUR JEPANG SAAT MUSIM KEMARAU DI INDONESIA TERJADI DAN POSISI MATAHARI BERADA DI UJUNG BUMI DI UTARA GARIS KATULISTIWA YAKNI SEKITAR SAAT SEPARUH MUSIM KEMARAU DI INDONESIA TERJADI, MAKA DAERAH DATARAN RENDAH DISEPANJANG PESISIR SELATAN INDONESIA (PULAU JAWA, BALI, LOMBOK, SUMBA, DLL) MENJADI DAERAH YANG SECARA TIDAK LANGSUNG MEMILIKI SUHU YANG MASIH PANAS DIBANDING DAERAH YANG LAINNYA KARENA MENDAPAT PENGARUH DARI DARATAN AUSTRALIA YANG LUAS = CEPAT PANAS... SEMENTARA DARI ARAH BARAT YAKNI DARI SAMUDERA HINDIA PENGUAPAN UAP AIR TERUS TERJADI... HAL INI KEMUNGKINAN DIKARENAKAN PEMANASAN GLOBAL + UTARA SAMUDERA HINDIA ADALAH DARATAN YANG SANGAT LUAS + UNTUK TAHUN 2021 KEATAS MATAHARI BERADA DI SIKLUS SOLAR MAKSIMUM, ..SIFAT ANGIN YANG BERGERAK DARI SUHU DINGIN KE SUHU YANG PANAS DITAMBAH FAKTOR² YANG DISEBUTKAN DIATAS MENGAKIBATKAN PEMBENTUKAN MENDUNG TERJADI DI SEPANJANG SELATAN INDONESIA SETIAP MUSIM KEMARAU. BERDASAR ANALISIS² YANG SUDAH DIJELASKAN SEBELUMNYA MAKA BISA DISIMPULKAN BAHWA PEMANASAN GLOBAL LAH YANG MENYEBABKAN SEPANJANG DAERAH DATARAN RENDAH PESISIR SELATAN: PULAU JAWA, BALI, LOMBOK, SUMBA, DLL TERJADI HUJAN DISAAT MUSIM KEMARAU & KUAT PREDIKSINYA NANTINYA SETIAP MUSIM KEMARAU TIBA DAERAH² TSB AKAN SERING DIGUYUR HUJAN RINGAN-SEDANG DENGAN TIPE CUACA MENDUNG YANG AWET SEPANJANG HARI DAN AKAN TURUN HUJAN KONSTAN TERUTAMA DIWAKTU MALAM-PAGI HARI...HAL INI BIASANYA HANYA TERJADI DISAAT MUSIM HUJAN DAN TERJADI PUSARAN SIKLON TROPIS, NAMUN DI MUSIM KEMARAU TANPA ADA SIKLON TROPIS YANG TERJADI SAAT INI SEMAKIN SERING TERJADI MENDUNG & HUJAN. BERIKUT ADALAH PELUANG & KEUNTUNGAN INDONESIA DARI DAMPAK PEMANASAN GLOBAL: - WILAYAH SEPANJANG DATARAN RENDAH DISELATAN INDONESIA (PULAU JAWA, BALI, LOMBOK, SUMBA, DLL) SAAT MUSIM KEMARAU TIDAK GERSANG LAGI & MENJADI LEBIH SUBUR YANG MAMPU MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS BEBERAPA KOMODITAS PERTANIAN YANG COCOK. - INDONESIA ADALAH NEGARA TROPIS SELALU MENDAPAT SINAR MATAHARI DAN TIDAK ADA MUSIM SALJU, SEMENTARA NEGARA² BELAHAN BUMI UTARA KARENA PEMANASAN GLOBAL DIPREDIKSI AKAN TERJADI MUSIM DINGIN/SALJU YANG LEBIH PARAH DAN MENYEBABKAN MEREKA TIDAK BISA BERAKTIFITAS SEPERTI DI NEGARA² TROPIS, SEHINGGA MEREKA SANGAT INGIN BERLIBUR KE NEGARA² TROPIS TERMASUK INDONESIA. 1. PEMANASAN GLOBAL MENYEBABKAN = SUHU DI DALAM ATMOSFER BUMI PANAS. 2. DULUNYA & NORMALNYA BUMI TANPA PEMANASAN GLOBAL= BAGIAN BUMI YANG TERSOROT MATAHARI YANG PANAS, NAMUN PEMANASAN GLOBAL MEMBUAT KESELURUHAN DIDALAM ATMOSFER BUMI MENJADI PANAS YANG MENGAKIBATKAN PERUBAHAN ARAH & KECEPATAN ANGIN MENJADI AMBURADUL & PENGUAPAN MENJADI AMBURADUL PULA...ITULAH YANG MENYEBABKAN KENAPA CUACA & IKLIM DISELURUH DUNIA SAAT INI MENJADI AMBURADUL = SULIT DIPREDIKSI DIBANDING SEPERTI TEMPO DULU. 3. PARAMETER UTAMA YANG MEMPENGARUHI HAL TSB ADALAH LUAS WILAYAH DARATAN & LUAS WILAYAH LAUTAN DI SEKITAR NEGARA TSB YAKNI: BELAHAN BUMI DIUTARA KATULISTIWA = TERDAPAT LEBIH DOMINAN BANYAK DARATAN YANG LUAS DIBANDING BELAHAN BUMI DISELATAN KATULISTIWA 4. MATAHARI DI BULAN MEI 2021 KEATAS BERADA DI BELAHAN BUMI UTARA KATULISTIWA 5. KUTUB UTARA = ADALAH AIR YANG MEMBEKU MENJADI ES. SEMENTARA ITU UNTUK KUTUB SELATAN SEBENARNYA ADALAH DARATAN YANG MEMBEKU DITUTUPI ES. 6. KITA SAAT INI SUDAH MEMASUKI AWAL SIKLUS SOLAR MAKSIMUM MATAHARI (DIMULAI SEKITAR AWAL TAHUN 2021 LALU) YANG SEBELUMNYA MATAHARI TERJADI GRAND SOLAR MINIMUM (SOLAR MINIMUM DALAM WAKTU YANG LAMA). SOLAR MAKSIMUM = AKTIVITAS MATAHARI TINGGI = MENYEBABKAN AKTIVITAS PENGUAPAN AIR MENJADI TINGGI PULA. MAKA DARI POINT² DIATAS SUDAH BISA DITARIK KESIMPULAN: KENAPA BANJIR DI JERMAN & EROPA JULI 2021 SANGAT PARAH, HAL INI DIKARENAKAN: PENGUAPAN YANG TINGGI MENYEBABKAN HUJAN LEBAT + GLETSER ES YANG MENCAIR MENAMBAH DEBIT BANJIR BANDANG + WILAYAH UTARA KATULISTIWA DIDOMINASI DARATAN LUAS YANG BERARTI DARATAN CEPAT PANAS TETAPI JUGA CEPAT DINGIN. PENJELASAN MENGAPA MUSIM KEMARAU 2021 INDONESIA MASIH SAJA DIGUYUR HUJAN RINGAN-SEDANG DAN DIBEBERAPA WILAYAH MASIH SAJA TERJADI HUJAN LEBAT?? INI DIKARENAKAN: PEMANASAN GLOBAL MENYEBABKAN = ANOMALY (KEANEHAN) CUACA / DISEBUTNYA SEKARANG CUACA SUDAH TIDAK NORMAL SEPERTI JAMAN DULU DAN SEKARANG CUACA BERUBAH² TIDAK DAPAT DIPREDIKSI. ANOMALY PEMANASAN GLOBAL YANG SUDAH TERJADI ANTARA LAIN: - DI MUSIM KEMARAU YANG DULU TIDAK PERNAH TERJADI HUJAN SEKARANG KEMARAU DISERTAI TURUN HUJAN RINGAN-SEDANG DAN BEBERAPA WILAYAH TERJADI HUJAN LEBAT. - DI WILAYAH DARATAN LUAS GURUN SEPERTI ARAB SEKARANG SERING TURUN HUJAN SALJU + TURUN HUJAN AIR. - TERCATAT BEBERAPA TAHUN TERAKHIR BANYAK TERJADI KEBAKARAN HUTAN YANG SANGAT PARAH (KEBAKARAN HUTAN AUSTRALIA & AMAZON). ANALISIS: 1. PEMANASAN GLOBAL SAAT INI MEMBUAT IKLIM BERUBAH: SUHU PANAS SEKARANG LEBIH PANAS DARIPADA DULU, SEDANGKAN JIKA MUSIM HUJAN/DINGIN SUHU SEKARANG LEBIH DINGIN & INTENSITAS CURAH HUJAN LEBIH TINGGI. 2. PULAU JAWA BAGIAN SELATAN, BALI, LOMBOK, NTT, NTB, DANSEKITARNYA DOMINAN DIPENGARUHI WILAYAH BENUA AUSTRALIA YANG MERUPAKAN DARATAN LUAS. SELAIN ITU WILAYAH PULAU² INDONESIA BAGIAN SELATAN JUGA DOMINAN DIPENGARUHI OLEH KUTUB SELATAN YANG JUGA DIBAWAHNYA SEBENARNYA KUTUB SELATAN TSB MERUPAKAN DARATAN (YANG TERTUTUP ES). 3. WILAYAH JABODETABEK + SUMATERA BARAT & SUMATERA SELATAN SANGAT SERING TERJADI HUJAN, HAL INI DIKARENAKAN WILAYAH² TSB DOMINAN MENDAPATI PENGARUH DARI LAUT LUAS DI SEBELAH BARAT PULAU SUMATERA (SAMUDERA HINDIA) + JUGA DIPENGARUHI DARI DARATAN² LUAS DI UTARANYA YAKNI: INDIA, ARAB, CHINA. SUHU DI WILAYAH PERKOTAAN JABODETABEK SANGAT PANAS SEHINGGA UAP AIR (MENDUNG) DARI ARAH BARAT TERTARIK...BMKG SERING MEBYEBUTNYA DENGAN ISTILAH "MJO"/MADDEN JULIAN OSCILLATION. 4. UNTUK TAHUN 2021 SEKARANG DAN BEBERAPA TAHUN KEDEPAN MATAHARI SUDAH MULAI MEMASUKI SIKLUS SOLAR MAKSIMUM YANG MENGAKIBATKAN PENGUAPAN UAP AIR (MENDUNG) SEMAKIN TINGGI, SEHINGGA UAP AIR/MENDUNG HASIL PENGUAPAN TSB TERTARIK KEDAERAH YANG PANAS YAKNI: DAERAH PERKOTAAN BESAR SEPERTI JABODETABEK-SEMARANG, DAERAH DATARAN RENDAH YANG SUHUNYA PASTI LEBIH PANAS DARIPADA DATARAN TINGGI, DAN JIKA INTENSITAS KECEPATAN ANGIN CUKUP KENCANG UAP AIR (MENDUNG TSB) AKAN TERBAWA KEDAERAH PERBUKITAN-GUNUNG YANG SUHUNNYA DINGIN SEHINGGA UAP AIR TSB AKAN LEBIH CEPAT JATUH MENJADI HUJAN. ITULAH SEBABNYA WILAYAH JABODETABEK+SUMBAR+SUMSEL SANGAT SERING DIGUYUR HUJAN HAL INI DIKARENAKAN PENGUAPAN YANG TINGGI DARI ARAH BARAT PULAU SUMATERA TERTARIK KE JABODETABEK YANG PANAS DAN DAERAH DISEKITARNYA TERDAPAT DAERAH PEGUNUNGAN YANG SUHUNYA DINGIN MENYEBABKAN UAP AIR TSB CEPAT JATUH MENJADI HUJAN. 5. PULAU KALIMANTAN, SULAWESI, MALUKU, PAPUA DOMINAN DIPENGARUHI KEADAAN DI SAMUDERA PASIFIK YANG SANGAT LUAS DAN KEADAAN SUHU DI LAUT SEBELAH TIMUR NEGARA JEPANG, DAN CUACAJEPANG SENDIRI DOMINAN DIPENGARUHI OLEH DARATAN DISEBELAH BARAT JEPANG YANG SANGAT LUAS YAKNI CHINA. MAKA DARI PENJABARAN DIATAS DIDAPATI SEBUAH KESIMPULAN: PEMANASAN GLOBAL MENYEBABKAN ANOMALY CUACA YANG TIDAK NORMAL + TAHUN 2021 KEDEPAN ADALAH SOLAR MAKSIMUM (PENGUAPAN UAP AIR CENDERUNG TINGGI) + DAERAH KOTA BESAR YANG SUHUNYA PANAS & DATARAN RENDAH INDONESIA YANG MAYORITAS DIPINGGIR PANTAI BERSUHU PANAS ==> DAERAH INI COCOK UNTUK BERCOCOK TANAM, PADI ADALAH TANAMAN JENIS RUMPUT DAN TIDAK TERLALU TERPENGARUH PERUBAHAN IKLIM. BISA JADI JIKA BERUNTUNG MUSIM TANAM PADI UNTUK DAERAH² DATARAN RENDAH INDONESIA YANG SEBELUMNYA HANYA BISA 2X MUSIM TANAM PADI GEGARA ANOMALY PEMANASAN GLOBAL AKAN BERUBAH MENJADI 3X MUSIM TANAM PADI. CATATAN: PENELITIAN & PEMODELAN LEBIH LANJUT OLEH BMKG DIPERLUKAN UNTUK MENDAPATKAN DATA YANG LEBIH KREDIBEL. _________________________ Semua yang akan kita hadapi sudah ditakdirkan… UPDATE: RESMI: SOLAR MAKSIMUM (CYCLE 25) SUDAH RESMI MULAI TERJADI, SEKITAR AKHIR TAHUN 2020 – KUARTAL 1 2021 BERDASARKAN DATA http://spaceweather.com TANDA² DIMULAINYA SIKLUS SOLAR MAKSIMUM SEMAKIN BANYAK TERJADI YAKNI JIKA PADA BEBERAPA TAHUN BELAKANGAN DI SIKLUS GRAND SOLAR MINIMUM SUNSPOT MATAHARI HAMPIR TIDAK PERNAH MENUNJUKKAN TERJADINYA BINTIK MATAHARI (SUNSPOT BLANK) TETAPI DI AWAL KUARTAL PERTAMA 2021 MULAI BANYAK TERJADI BINTIK MATAHARI/SUNSPOT. BINTIK MATAHARI DI AWAL TAHUN 2021 MULAI LEBIH BANYAK TERJADI DI KUARTAL KE-2 2021. BINTIK MATAHARI AWAL 2021 TSB RATA² MENYEBABKAN TERJADINYA SEMBURAN CME KELAS B DAN C (RINGAN-MEDIUM)….DAN TERCATAT MEMNYEBABKAN BEBERAPA GEMPA BUMI 5-7 SR DI BERBAGAI NEGARA DI SEPANJANG AWAL TAHUN 2021. BERIKUT ADALAH CATATAN BEBERAPA GEMPA 6 & 7 SR DI KUARTAL 1 & 2 2021 DI INDONESIA: Pertanyannya: Lalu apa yang akan terjadi di periode solar maksimum matahari?? Jawaban: di periode solar maksimum yang akan terjadi adalah sama seperti semua yg telah dijabarkan dibawah, namun ditambah penguapan uap air yang tinggi, dan juga solar maksimum yg berarti akan membawa bencana gempa bumi besar diatas 7 SR, dan gunung meletus akan sering terjadi yang juga berarti kemungkinan bencana tsunami akan bisa terjadi pula. ___________________________ ⚠️ Artikel ini adalah artikel mahal, ini adalah versi asli, jika anda menemukan ditempat lain berarti palsu (copyan) ❗ Pembahasan: PETA DUNIA Kemana arah trend indonesia seiring pemanasan global yg semakin parah? – Pemanasan global menyebabkan amburadulnya keteraturan cuaca dan musim. Selain itu juga menjadikan semakin parahnya intensitas musim hujan, salju, dan kemarau. Perbedaan yg paling mempengaruhi: Kutub selatan (antartika) adalah es yang dibawahnya adalah sebuah daratan, sementara kutub utara (artik) adalah lautan air yang membeku menjadi es. Sampai dimanakah kita sekarang (2020) ❓❓ – Solar minimum matahari masih terjadi & belum menunjukkan akan menuju solar maximum, kita juga berada di dampak perubahan iklim yg secara significant terlihat & terasa secara nyata.. Belahan utara garis katulistiwa punya banyak daratan, sedangkan belahan selatan katulistiwa lebih sedikit… Yg terjadi saat ini akibat pemanasan global + grand solar minum matahari = menyebabkan daerah utara katulistiwa yg dominan daratan: daerah yg dingin semakin dingin, akibatnya daerah utara garis katulistiwa yg panas seperti arab saudi akan ikut dingin karena udara dingin bergerak ke udara panas (itulah sebabnya arab skrg sering hujan salju). Namun yg harus digaris bawahi adlh saat matahari dlm proses bergerak dari selatan keutara dan sebaliknya maka saat matahari tepat lewat diatas negara yg dilaluinya akan terjadi hujan lebat, banjir, angin tornado & badai krna utara katulistiwa punya byk daratan yg mengakibatkan lebih panas utk menciptakan angin kencang. Jadi saat matahari telah benar2 berada di atas kutub utara itulah yg menyebabkan arab saudi dewasa ini turun hujan salju. Seperti kita ketahui event terakhir saat matahari bergerak keutara dan posisinya melewati negara2 disana seperti kemarin india kena badai amphan, china jepang kebanjiran….maka dlm bbrpa bulan kedepan italia, inggris, amerika kemungkinan besar akan terjadi hal yg sama… Sementara untuk indonesia: Pemanasan global+grand solar minimum menyebabkan saat musim kemarau bisa terjadi kemarau panjang jika benua australia yg luas mendominasi pengaruh iklim diselatan garis katulistiwa, namun selain itu malah juga bisa terjadi kemarau basah disertai turun hujan ringan-sedang seperti skrg. Dan untuk 2020 ini terjadi kemarau basah… satu hal yg pasti indonesia karena didaerah tropis katulistiwa mendapat sinar matahari terus menerus yg dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berbuah. Itulah yg hrus menjadi perhatian kita semua untuk situasi saat ini. ———————- A. Saat matahari bergerak dari arah utara katulistiwa menuju arah selatan katulistiwa: 1) Belahan benua utara katulistiwa – Di wilayah utara garis katulistiwa saat matahari hendak kembali keselatan garis katulistiwa yg berarti merupakan musim dimana setelah musim dingin selesai terjadi maka yg akan terjadi disana: – Akan sering terjadi badai (badai gurun pasir ataupun tornado) hal ini dikarenakan utara katulistiwa terdapat banyak daratan. – Semakin matahari bergerak kearah selatan maka diwilayah2 yg punya potensi terjadi suhu panas maka akan semakin sering terjadi gelombang panas, dan terjadi kebakaran hutan yg semakin parah dikarenakan belahan utara katulistiwa yg didominasi daratan luas menjadi panas setelah disinari matahari cukup lama, suhu semakin panas karena pemanasan global sehingga disaat matahari berada diatas negara tsb yg bersamaan dengan semakin panasnya daratan2 diutara katulistiwa karena telah usainya musim salju/dingin (negara-negara antara utara katulistiwa sampai selatan kutub utara) dalam proses perjalanannya dari utara kearah selatan maka akan menyebabkan kebakaran hutan yang semakin parah dinegara2 yang mempunyai potensi untuk terjadi suhu panas, hal ini juga ditambah suhu panas diratan ujung katulistiwa yg agak lebih dingin juga mengalir kekearah selatan, hal itulah yg menyebabkan hutan amazon di brazil tahun 2019 terjadi kebakaran hutan yg parah. Selain itu matahari diutara katulistiwa yg berarti musim hujan bagi negara2 yg memiliki cuaca hujan juga sudah pasti akan menyebabkan terjadinya banjir yg semakin parah dikarenakan terjadi hujan dengan intensitas tinggi seiring semakin panasnya suhu akibat pemanasan global yang menyebabkan penguapan pembentuk curah hujan yang semakin tinggi. Catatan: Periode grand (periode lama) solar minimum matahari (sampai Q1 2020 sekarang ini masih terjadi): menyebabkan penguapan uap air pembentuk mendung dan hujan menjadi rendah, sehingga banjir akan cenderung terjadi diwilayah negara yang mendapat tambahan uap air (mendung) dari wilayah yg relatif dingin yg terbawa oleh hempasan aliran angin terutama angin bebas hambatan yg bergerak di atas perairan (laut). Sementara itu wilayah negara-negara yang dekat dengan daratan (benua) luas terutama daerah gurun justru curah hujan akan semakin rendah walaupun masih dalam periode musim penghujan, hal ini dikarenakan solar minimum matahari membuat penguapan menjadi rendah ditambah negara-negara disekitar wilayah benua dengan dataran luas disertai gurun tsb membawa pengaruh ke pulau terdekat lewat hempasan aliran angin terutama angin bebas hambatan yg bergerak di atas perairan (laut). 2) Selatan katulistiwa: Akan terjadi kebalikannya yakni: Musim kemarau negara-negara selatan katulistiwa akan semakin panjang/semakin lama yg akan membuat banyak flora (karena sifatnya statis) yang jauh dari sumber mata air tak mampu bertahan karena musim kemarau terlalu lama yang lalu pada akhirnya pasti mati. Sementara itu untuk fauna yg hidup dari air tawar dan gagal bermigrasi yang karena air tawar diatas permukaan tanah semakin habis dikarenakan kemarau terlalu panjang juga akan mati, hal ini yang lalu akan membuat punah & mengurangi jumlah populasi spesies flora & fauna yang ada dibumi ini. Suhu malam hari akan semakin dingin seperti beberapa contoh kasus yg sudah terjadi diindonesia pada musim kemarau beberapa tahun terakhir yakni suhu dieng, bandung, dll menjadi sangat dingin saat musim kemarau bahkan embun mengkristal menjadi butiran es. B. Saat matahari bergerak dari selatan katulistiwa menuju ke arah utara katulistiwa: 1) Selatan katulistiwa: Semakin matahari menuju daerah di utara garis katulistiwa/kutub utara maka diselatan garis katulistiwa akan semakin terjadi banyak kebakaran hutan dikarenakan belahan selatan katulistiwa baru saja terjadi musim kemarau/kemarau panjang/berakhirnya musim hujan yang ditambah suhu yg kian panas karena pemanasan global sehingga disaat matahari berada diutara katulistiwa dalam proses perjalanannya dari selatan kearah utara maka akan menyebabkan kebakaran hutan yang semakin parah. Kebakaran hutan sangat parah di australia akhir 2019-awal 2020 adalah contohnya, kebakaran australia yg parah tsb terjadi saat matahari hendak kembali menuju kearah utara garis katulistiwa dimana saat itu indonesia terjadi musim kemarau panjang akhir 2019 dan australia terjadi musim kemarau, dan saat matahari mulai kembali kearah utara garis katulistiwa kebakaran parah diaustralia tsb terjadi. Kebakaran australia tsb yg membunuh hampir 50 % populasi koala/hewan yg bergerak lambat . Selain itu dlm proses perjalanannya dari selatan katulistiwa menuju ke arah utara garis katulistiwa saat matahari melewati negara2/daerah/daratan yg dilaluinya menyebabkan terjadinya penguapan tinggi yg berarti menyebabkan hujan & badai yg juga sudah pasti akan menyebabkan terjadinya banjir yg semakin parah dikarenakan terjadi hujan dengan skala intensitas tinggi, hal ini seiring semakin panasnya suhu akibat pemanasan global yang menyebabkan penguapan pembentuk curah hujan menjadi tinggi. Catatan: Periode grand (periode lama) solar minimum matahari (sampai Q1 2020 sekarang ini masih terjadi): menyebabkan penguapan uap air pembentuk mendung dan hujan menjadi rendah, sehingga banjir akan cenderung terjadi diwilayah negara yang mendapat tambahan uap air (mendung) dari wilayah yg relatif dingin yg terbawa oleh hempasan aliran angin terutama angin bebas hambatan yg bergerak di atas perairan (laut). Sementara itu wilayah negara-negara yang dekat dengan daratan (benua) luas terutama daerah gurun justru curah hujan akan semakin rendah walaupun masih dalam periode musim penghujan, hal ini dikarenakan solar minimum matahari membuat penguapan menjadi rendah ditambah negara-negara disekitar wilayah benua dengan dataran luas disertai gurun tsb membawa pengaruh ke pulau terdekat lewat hempasan aliran angin terutama angin bebas hambatan yg bergerak di atas perairan (laut). Untuk wilayah indonesia maka wilayah daratan diutara benua australia (jawa bagian selatan, bali, lombok, ntt, dll) curah hujan akan relatif rendah dan juga suhu disiang hari panas walaupun masih berada didalam periode musim hujan dikarenakan terpengaruh benua australia, apalagi jika terjadi siklon disebelah barat benua australia maka wilayah daratan indonesia dibagian selatan akan ikut panas. Hal ini dikarenakan wilayah benua australia bagian barat adalah gurun yang lalu pengaruhnya terbawa kearah selatan daratan indonesia lewat hempasan aliran angin siklon dibarat benua australia tsb. 2) Utara katulistiwa: Diutara katulistiwa akan semakin terlihat perubahan yang disaksikan umat manusia secara nyata dikarenan wilayah di utara garis katulistiwa terdapat lebih banyak wilayah daratan (negara): Saat matahari berada di ujung utara katulistiwa/kutub utara maka wilayah negara-negara gersang dan tandus akan menjadi semakin dingin dikarenakan daratan luas tsb cepat terjadi pendinginan apalagi ditambah grand solar minimum yg masih terjadi sampai saat ini (2020), selain itu dikarenakan hujan salju disana juga intensitasnya semakin parah, saat matahari dlm prosesnya bergerak dari selatan katulistiwa menuju kearah utara katulistiwa, wilayah negara/daratan yg dilaluinya akan tampak terlihat jelas terutama di negara-negara di utara katulistiwa yg panas seperti gurun (arab saudi, dll) yakni di utara katulistiwa yg dulu gurun gersang nan tandus akan menjadi subur akibat sering diguyur hujan salju maupun hujan air/banjir. Umat manusia akan semakin nyata menyaksikan perubahan tsb. Hal ini bisa dijelaskan karena pendinginan di negara-negara yg terjadi musim salju semakin parah dan ikut menambah mempengaruhi negara/daratan lain diutara katulistiwa lewat hempasan aliran angin (ingat bahwa sifat angin yakni bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi (suhu dingin) ke tekanan udara yang rendah (suhu panas)) maka sudah jelas kenapa wilayah gersang dan tandus seperti arab saudi kini sering turun hujan salju/hujan/banjir karena variabel2 yg sudah dijelaskan diatas seperti utara katulistiwa punya lebih byk daratan sehingga pendinginan lebih cepat + grand solar minimum + pemanasan global yg semakin parah dan menimbulkan dampak yg nyata ——————————————————– Kesimpulan: – Maka dari penjelasan diatas anda sudah bisa memproyeksikan sendiri negara/benua/pulau mana saja yang akan mendapatkan takdirNya masing-masing. – Solusi terbaik: Menanam pohon sebanyak-banyaknya, membuat bendungan/penampungan cadangan air, membuat desain arsitektur bebas banjir meningkatkan produktivitas stok pangan. – Perpaduan pemanasan global + grand solar minimum matahari yang masih berlangsung hingga saat ini mengakibatkan hujan sedang-hujan lebat akan cenderung jatuh di daerah sekitar perbukitan/pegunungan dan perkotaan yang panas, sementara di daerah dataran rendah intensitas hujan justru lebih rendah dengan intensitas hujan yang turun hanya hujan ringan-sedang. Hal ini dapat dijelaskan: karena solar minimum matahari mengakibatkan penguapan pembentuk mendung (hujan) menjadi rendah sehingga mendung akan cenderung membutuhkan dongkrakan bantuan agar terbantu jatuh menjadi hujan di daerah yang lebih dingin yakni disekitar perbukitan/pegunungan. Sementara itu sifat dasar angin yang bergerak dari suhu dingin ke suhu yang panas, sehingga mendung justru lalu bergerak kearah daerah perkotaan yang lebih panas. Dari kedua hal tsb maka didapat kesimpulan yang sudah terjadi saat ini yakni sekarang gegara pemanasan global + solar minimum matahari maka hujan lalu cenderung jatuh di daerah sekitar perbukitan/pegunungan dan juga didaerah perkotaan yang panas. – Negara tropis dengan 2 musim masih beruntung, saat kemarau walaupun siang hari suhu panas namun malam hari masih aman, sementara negara 4 musim ketika musim dingin (salju) tiba baik siang ataupun malam tetap akan merasakan hal yang sama yakni dinginnya es salju. – Wilayah gersang, tandus, gurun luas didekat daratan luas didekat katulistiwa seperti arab juga bisa dibilang paling beruntung dikarenakan suhu dingin di daratan negara bermusim salju + suhu dingin kutub utara & kutub selatan akan menuju kesana (arab) yg relatif hangat (lewat sifat angin yg bergerak dari suhu dingin ke panas) akibatnya tanah gersang, gurun tandus akan menjadi subur seiring seringnya diguyur hujan/hujan salju – Lalu kenapa diindonesia tidak turun hujan salju? Hal ini dikarenakan indonesia lebih dominan dipengaruhi oleh benua australia yang sangat luas + kutub selatan yang juga pada bawah lapisan esnya merupakan daratan sehingga yang diperoleh indonesia adalah suhu yang tidak cukup untuk menurunkan hujan salju. – Banyak yang lalu bertanya kenapa wilayah JABODETABEK tetap hujan sementara sepanjang wilayah jawa tengah bagian selatan kearah timur sampai bali, lombok, dkk tidak hujan?? Daerah JABODETABEK mendapat curah hujan lebih baik dikarenakan sumatera, JABODETABEK, dan kalimantan dipengaruhi oleh daerah diutara katulistiwa/utara indonesia, jabodetabek mendapat pengaruh uap air yang dibawa angin bebas hambatan diatas perairan (laut) dari arah utara melewati laut di sebelah barat-barat daya pulau sumatera, dan juga lewat selat malaka & selat karimata yang notabene dari wilayah utara negara china, jepang relatif dingin dan dari arah barat: arab, dll kini mengalami pendinginan, sementara wilayah JABODETABEK adalah perkotaan yang suhunya relatif panas sehingga angin bergerak dari suhu dingin ke suhu yang panas, itulah sebabnya wilayah JABODETABEK justru relatif mendapat guyuran hujan, sedangkan untuk wilayah indonesia bagian selatan terpengaruh oleh benua australia yang curah hujannya semakin rendah akibat pemanasan global ditambah dengan periode grand solar minimum matahari yang masih terus terjadi saat ini yang mengurangi penguapan uap air pembentuk mendung. Catatan: Jika ada pusaran siklon disekitar benua australia (yg mayoritas siklon sering terjadi diutara/barat australia maka saat siang hari cuaca di wilayah indonesia (kuhususnya wilayah selatan indonesia) justru akan panas terik dikarenakan uap air/penguapan tertarik oleh pusaran siklon didekat australia,hal ini terutama jika pusaran angin siklon tsb letaknya jauh dari wilayah daratan indonesia. Siklon akan membawa angin kencang/ribut jika letaknya terjadi didekat wilayah daratan indonesia,namun jika tidak maka justru membawa cuaca panas terik di siang hari bagi indonesia, dan baru pada malam harinya biasanya wilayah indonesia akan diguyur hujan/hujan angin kebalikan dari siang hari. ——- Pertanyannya: Lalu apa yang akan terjadi di periode solar maksimum matahari?? Jawaban: di periode solar maksimum yang akan terjadi adalah sama seperti semua yg telah dijabarkan diatas namun ditambah penguapan uap air yang tinggi, dan juga solar maksimum yg berarti akan membawa bencana gempa bumi besar diatas 7 SR, dan gunung meletus akan sering terjadi yang juga berarti kemungkinan bencana tsunami akan bisa terjadi pula. Untuk kapan solar maksimum kira-kira terjadi anda bisa mencari informasinya sendiri, sebagai catatan periode grand solar minimum yg juga sampai Q1 2020 masih terjadi dan belum menunjukkan tanda-tanda solar minimum berakhir untuk menuju periode solar maksimum.